Wednesday, April 25, 2012

TUGAS OPERATOR POMPA KOLAM RENANG/WATERPARK (RULE OF POMP)



Tugas rutin operator mesin kolam renang/waterpark sangatlah penting untuk menjaga dan merawat mesin - mesin pompa di kolam renang/waterpark. juga untuk menjamin keamanan dan kesehatan air kolam renang.

Jam  07.00
1. Checking balancing tank, tendon klorin.
2. Pompa sirkulasi kolam anak dihidupkan.
3. Penggantian pompa sirkulasi utama.
4. Menghidupkan mesin Chlorinator.
5. Menghidupkan pompa bungy.
6. Check mesin Ombak
7. Check tendon air utama.
8. 30 menit sebelum dibuka untuk umum, hidupkan semua pompa permainan, blower dll.
9. Matikan semua lampu yang tidak penting.

POMPA :
  1. Check Grease Oil tiap hari untuk pompa yang membutuhkan.
  2. Check tiap hari terhadap panas dan baut-baut kopelnya.
  3. Check getaran – getaran nya.
  4. Kebersihan ruangan pompa harus dijaga.
  5. Tunggu pompa beroperasi 5 – 10 menit baru boleh di tinggal.

STRAINER :
  1. Untuk area permainan dan sirkulasi utama minimal 1 kali/minggu.
  2. Khusus strainer pompa 3 dan bungy minimal 1 kali/bulan.
 BALANCING TANK
  1. Back wash minimal 1 kali/minggu, per hari yang ditentukan.
  2. Check kondisi pipa dan valve.
  3. Tiap sirkulasi air harus menutupi seluruh area pasir.
  4. Tiap sirkulasi untuk tiap pompa menggunakan 2 bak saja.
  5. Pastikan kondisi valve dulu sebelum menghidupkan pompa.
 CHLORINTOR :
  1. Sebelum menjalankan mesin check kondisi kipas.
  2. Back wash mesin tergantung kondisi.
  3. Untuk back wash mesin, perbandingan HCL : air adalah 1 : 5
  4. Pastikan check dulu valve sebelum menghidupkan mesin.
  5. Tunggu mesin beroperasi 5 – 10 menit baru boleh ditinggal.
 GENSET & PANEL listrik utama : 
  1. Solar harus kondisi penuh, minimal 75%
  2. Check oli2 mesin dan saringan.
  3. Kondisi ruang dijaga selalu bersihkan dari debu.
  4. Check Kapasitor panel utama, harus selalu “ ON / RUNNING “
UNTUK KONSULTASI HUBUNGI KAMI : 0812 6622 9769

Monday, April 2, 2012

PELATIHAN KETERAMPILAN DASAR-DASAR KEAMANAN AIR BAGI PENGAWAS KOLAM RENANG (LIFEGUARD)



Waterpark merupakan Wahana berlibur, bermain air dan berenang. Didalam perjalanan operasionalnya, Kecelakaan di kolam renang (Waterpark) dapat terjadi pada semua orang atau pengunjung, baik yang sudah bisa berenang apalagi yang belum bisa berenang. Salah satu jenis kecelakaan yang sering terjadi di kolam renang (Waterpark) adalah tenggelam dan merupakan salah satu risiko terbesar dalam aktivitas renang atau bermain di kolam renang. Berawal dari kegiatan berenang ini terjadi kemungkinan cedera, kram, tenggelam hingga sampai pada kematian. Mengurangi kemungkinan tenggelam atau jenis cedera air lainnya merupakan tanggung jawab bersama antara Operator Wahana (PT), Management Waterpark, orang tua, orang dewasa, dan lifeguard. Namun demikian dengan dibekali pelatihan kemampuan dan pengetahuan keamanan dan penyelamatan merupakan sebuah tindakan bijaksana. Mengapa demikian, karena kecelakaan air seperti tenggelam dapat diatasi dengan standart minimal penyelamatan yang dimiliki oleh masing-masing individu atau pengawas kolam (Lifeguard).

Waterpark adalah salah satu wisata favorit keluarga yang cukup populer di Indonesia. Pada kenyataannya rekreasi waterpark / berenang ini diikuti oleh banyak orang mulai anak-anak, dewasa, bahkan orang tua laki maupun perempuan. Oleh karena itu Management harus merencanakan sebuah langkah antisipasi akan keadaan bahaya dalam olahraga berenang (rekreasi waterpark).

Beberapa kasus menggambarkan kejadian tenggelam akibat pengawasan yang lemah, fasilitas yang kurang memadai, peraturan atau peringatan yang diabaikan oleh pengunjung itu sendiri dan yang paling penting karena kegagalan dalam penanganan kasus darurat dalam kecelakaan di dalam air. Melihat dari beberapa kasus di Waterpark.Ada banyak hal yang perlu di perhatikan dan dihindari oleh pengunjung ketika sedang berada di kolam renang (waterpark) antara lain bersenda gurau saat berenang, berenang di tempat yang dalam padahal keterampilan berenangnya rendah, berenang di kolam dalam tanpa pengawasan dari pendamping. Alasan terakhir inilah yang kemudian diketahui menjadi penyebab tidak diketahuinya korban tenggelam di kolam dengan kedalaman 2.8 meter (kolam ombak/Wave pool), Tidak ada pendamping yang mengikuti dan mengawasi terdekat maupun life guard. Kasus kedua ini lebih komplek penyebabnya, yaitu anak yang bersangkutan bermain di kolam anak (Kiddy pool) karena makan berlebihan dan tersendak mengakibatkan sulit bernapas, panik, tidak ada pengawasan. selanjutnya yang mengakibatkan kematian disaat bermain body slide, terutama karena pengunjung sulit diatur atau pengawas kolam (lifeguard) meninggalkan tempat tugasnya, dapat mengakibatkan benturan atau tabrakan di saat meluncur atau jatuh di kolam (landing pool). Bagaimanapun tenggelam dalam waktu lebih dari 5 menit memiliki tingkat risiko kematian yang tinggi. Demikian pula dengan waktu pertolongan pertama yang cepat dan tepat, akan sangat membantu proses pengeluaran air di dalam paru-paru dan dengan tepat diberi tindakan untuk merangsang kesadaran. Misalnya dengan memiringkan tubuh korban dan menepuk bagian punggung.

Berdasarkan analisis situasi di atas dapat disimpulkan bahwa hampir setiap
hari jumlah pengunjung waterpark selalu banyak. Dengan asumsi data-data di atas maka, peran life guard atau pengawas kolam renang (waterpark) yang merupakan salah satu komponen penting dalam keberadaan sebuah Waterpark sangat mutlak dibutuhkan dalam rangka memberi pelayanan, kenyamanan dan rasa aman terhadap pengunjung waterpark. 

Oleh karena itu, Pemilik usaha waterpark/kolam renang sangat penting melaksanakan ”pelatihan keterampilan dasar-dasar keamanan bagi pengawas kolam renang (life guard)”, yang diharapkan mampu mengakomodir dan mengatasi berbagai permasalahan dan fenomena tenggelam yang terjadi di wahana Waterpark. Selanjutnya memberikan pembekalan kepada pengawas kolam renang (lifeguard) di tempat rekreasi/Waterpark agar menguasai teknik – teknik penyelamatan di kolam renang (waterpark)

Hubungi Kami : 
WA : 0812 6622 9769 
duniamandirikonsultan@gmail.com