Cara Memegang dan Membawa Korban
Setidaknya
ada tindakan preventif apabila terjadi kecelakan di air (Kolam renang) seperti
; tenggelam misalnya. terdapat beberapa sikap renang dari penolong yang selalu
disesuaikan dengan cara memegang korban. Cara memegang korban pada saat
menolong ada 4 macam antara lain:
1. Pada
rambut
2.
Pada pelipis
3.
Pada dagu
4.
Pada dada.
1) Pegangan pada rambut
Pegangan
pada rambut, dilakukan dengan satu tangan, apabila pegangan dilakukan dengan
tangan kiri, maka si penolong berada di sebelah kiri korban. Dan membawanya ke
tepi kolam dengan menggunakan gaya dada atau gaya bebas menyamping. Usahakan
posisi korban tubuhnya terlentang, sehingga mulut dan hidungnya tetap berada di
atas permukaan air, pegangan pada rambut sangat sulit dilakukan kecuali keadaan
korban pingsan. Alat keadaan korban sangat sulit untuk dibawa ke pinggir kolam.
2) Pegangan pada pelipis
Pegangan
pada pelipis, dilakukan dengan pegangan dua tangan, apabila sudah berada di
belakang korban, segera pegang pelipisnya dengan dua tangan, kemudian
membawanya ke tepi kolam dengan menggunakan gaya dada dalam posisi terlentang.
Usahakan mulut dan hidung korban selalu berada di atas permukaan air. Cara
menolong dengan pegangan pada pelipis korban lebih efisien dan efektif dari
pada pegangan pada rambut.
3) Pegangan pada dagu
Pegangan
pada dagu, dilakukan dengan dua tangan apabila posisi badan sudah berada di
belakang korban, maka usahakan tubuhnya menjadi terlentang, kemudian tangan
memegang dagu korban dan segera dibawa ke tepi kolam dengan gerakan gaya dada
terlentang. Cara menolong korban dengan pegangan pada dagu keuntungannya sama
dengan seperti pada pegangan pelipis.
4) Pegangan pada dada
Pegangan
pada dada, dilakukan dengan cara merangkul dada korban dengan satu tangan.
Apabila merangkul tangan kiri maka posisi tubuh Anda berada di sebelah kiri
korban, kemudian bergerak mebawa korban ke tepi kolam dengan gerakan gaya dada
menyamping, cara menolong ini kurang efisien karena banyak menghabiskan tenaga
dan sangat sulit jika korbannya tidak tenang.
Cara Menolong yang Efisien dan Efektif
Dalam
pelatihan Life guard (pengawas kolam renang) terjadi perubahan-perubahan baru
dalam penggunaan media belajar. Hal ini muncul berkat sumbangan Tim Penyelamat
(SAR). Untuk kemajuan, maka mau tidak mau harus profesional dalam berinisiatif
dan berkreasi. Dalam materi pelatihan
akan diuraikan cara-cara menolong korban, tugas kewajiban dan tanggung jawab
kerja pengawas kolam renang (Lifeguard) Oleh karena itu, cara menolong yang
akan dikupas dalam uraian ini akan lebih efisien dan efektif karena mempergunakan
alat bantu. Alat bantu yang dipergunakan ada 3 macam, yaitu: (1) Tongkat, (2)
Ban, (3) Pelampung.
a)
Tongkat
Alat
bantu yang pertama yang harus selalu ada di samping pengawas (Lifeguard) saat
bertugas adalah sebuah tongkat yang panjangnya 2 meter dan garis tengahnya 2
cm. Cara penggunannya apabila ada peristiwa mendadak dan pengunjung membutuhkan
pertolongan (menarik pengunjung yang bermain di kolam ombak) dimana posisinya
dekat. Maka petugas tinggal menyodorkan tongkat tersebut supaya dipegang, petugas tidak usah terjun dan membawa
pengunjung/korban di dalam kolam.
b)
Ban Pelampung
Alat
bantu yang ketiga adalah ban pelampung yang diikatkan pada tambang yang
panjangnya 15 meter. Biasanya di sediakan 2 ban pelampung di area Kolam Ombak
(wave pool) di tiap sisi dinding kolam (rumah pompa) Pada waktu melaksananya,
alat ini akan dilemparkan ke arah korban, beri petunjuk supaya masuk ke dalam
ban pelampung, kemudian tarik ke tepi kolam. Alat bantu ini sangat efektif
karena dapat
sekaligus
menolong 2 - 3 orang di tempat dalam atau tengah kolam, apabila lemparan
petugas kurang tepat, petugas harus segera terjun ke dekat korban.
c)
Pelampung
Alat
bantu yang keempat ini berupa pelampung yang tipis atau yang bulat, diikat
dengan tambang plastik yang kecil. Kemudian diikatkan pada pergelangan tangan
bila akan dibawa untuk menolong korban. Cara penggunaannya sangat populer dalam
film baywatch oleh para life guard untuk
menolong para pengunjung pantai yang mengalami akan tenggelam saat berenang.
Apabila pada waktu lifeguard bertugas , tiba-tiba ada pengunjung yang perlu
ditolong, segera mengaitkan tali pelampung ke pinggang celana petugas
(lifeguard), kemudian segera melompat ke arah korban. Pelampung diberikan
supaya dipegang/dipeluk. Apabila korban sudah pingsan maka pelampung disimpan
di bawah leher korban.
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
Dilihat
dari pengalaman sepanjang operasional waterpark, pengunjung (perenang) dapat
bertahan dan bermain didalam air (Kolam renang) selama 2 sampai 4 jam, dan
biasanya kulit manusia akan pucat dan mudah terluka. Karena itu segera
bertindak cepat dan tepat dalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan
di kolam renang (Waterpark). Pertolongan pertama juga dapat diberikan pada
korban yang mengalami hal-hal sebagai berikut:
Kram
Kram
sering dialami oleh pengunjung (perenang) yang sedang belajar renang, terjadi
akibat gerak renang yang melelahkan otot. Kram juga dapat terjadi akibat suhu
dingin dan kekurangan cairan garam di dalam tubuh. Yang paling parah bila
terjadi kram perut, apabila terjadi kram perut pada pengunjung/perenang saat
belajar renang tidak ada alternatif lain segera dibawa ke dokter.
Pingsan
Pingsan
dapat terjadi karena kelelahan saat berenang atau karena mengidap penyakit lain
seperti typhus atau penyakit ayan.
Pertolongannya adalah sebagai berikut, korban dibaringkan di tempat yang aman,
teduh dan kering. Posisi tubuh terlentang kepala dimiringkan pakaian renang
dikendurkan dibagian yang menghambat pernapasan dan pada pernapasannya
diberikan minyak cologne. Pertolongan
pertama pada korban yang tenggelam adalah sebagai berikut:
a. Baringkan tubuh korban dalam posisi
terlentang serta kepala menghadap ke belakang
b.
Berikan napas buatan dengan meniupkan
udara napas pada mulut
korban.
c. Miringkan kepala korban dan buka
mulut korban dengan jari-jari tangan anda
d. Dalam posisi miring periksa denyut nadi
korban pada bagian leher
e. Periksa mata korban
f. Lakukan napas buatan yang kedua dengan
menekan tulang rusuk dada bagian bawah berulang kali.
g. Apabila napas korban sudah
normal, ubah posisi terlentang menjadi telungkup kepala dimiringkan.
h. Apabila PPPK yang Anda lakukan belum juga berhasil,
segera bawa kedokter atau rumah sakit terdekat.
untuk informasi hubungi : 0812 6622 9769