Wednesday, March 21, 2012

PELATIHAN KEAMANAN AIR BAGI PENGAWAS KOLAM RENANG (LIFEGUARD)



1. Sasaran pelatihan  
Sasaran utama dari pelatihan ini adalah memberikan pendidikan tata cara dan keterampilan dalam menjalani tugas dan tanggung jawab sebagai pengawas kolam renang (waterpark) atau Lifeguard.

2. Metode Pelatihan
Metode pelatihan dengan dua pendekatan. Pertama, pendekatan teoritis yang terdiri dari pemaparan materi, diskusi, dan tanya jawab. Kedua, pendekatan praktik terdiri dari penguasaan teknik dasar keamanan di kolam dan permainan, manajemen kelas, water safety, penguasaan 10 sarana prasarana kolam renang, psikologi olahraga, dll. Indikator keberhasilan ditandai dengan tingginya motivasi karyawan dalam mengikuti pelatihan ini serta dimilikinya pengetahuan dan keterampilan baru tentang dasar-dasar keamanan di kolam renang (waterpark). Secara rinci metode penerapan pelatihan reguler ini adalah sebagai berikut :
Pendekatan Materi Teori
a. Penyelamatan Korban Tenggelam dengan Alat dan Tanpa Alat
b. Penanganan Korban Pasca Tenggelam (kondisi henti jantung dan nafas)
c. Prosedur Keadaan Darurat di Kolam Renang (waterpark)
d. Teknik Renang Menolong dan Praktek Renang menolong
e. Tugas Mandiri Latihan pengawasan (lifeguard) di Kolam Renang

3. Faktor Pendukung dan Penghambat
a. Faktor Pendukung.
Faktor pendukung kegiatan Pelatihan ini meliputi :
     Tersedianya kolam renang (waterpark) sesuai dengan fasilitas yang ada di waterpark.
  Kegiatan ini juga bekerjasama dengan PMI (Palang Merah Indonesia) sebagai pemberi sertifikasi pertolongan pertama pada kecelakaan dan tehnik penyelamatan.
  Pelatihan ini di optimal khusus untuk petugas pengawas kolam renang (lifeguard) dan umumnya karyawan operasional waterpark.

b. Adapun faktor penghambat antara lain:
1) Tidak adanya fasilitas / tempat pelatihan.
2) Besarnya biaya pelatihan terutama untuk kegiatan praktek dilapangan

D. PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN
Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan
a) Lokasi Pelatihan :
        - Teori       : Ruang Hall
        - Praktek   : Kolam renang
b) Lama Pelatihan : 
        - Teori       : 4 Jam,
        - Praktek   : 4 Jam,
c) Instruktur        
d) Materi
        - Teori Manual Prosedur Lifeguard
        - Teori dan Praktek kerja Lifeguard
        - Watepark Product Knowledge
        - Teori Manual Prosedur Penyelamatan (CPR)
e) Manfaat
       -     Meningkatkan Pengetahuan dan Produktifitas kerja
       -     Menghindari atau mengurangi kesalahan dalam bekerja
       -     Memiliki kemampuan dalam bekerja
         -     Perubahan sikap, Disiplin & Team Work 

untuk pelatihan lifeguard 
Hub : duniamandirikonsultan@gmail.com
wa   : 0812 6622 9769

Wednesday, March 7, 2012

TANGGAP DARURAT PETUGAS LIFEGUARD (PENGAWAS KOLAM RENANG)



Cara Memegang dan Membawa Korban
Setidaknya ada tindakan preventif apabila terjadi kecelakan di air (Kolam renang) seperti ; tenggelam misalnya. terdapat beberapa sikap renang dari penolong yang selalu disesuaikan dengan cara memegang korban. Cara memegang korban pada saat menolong ada 4 macam antara lain:
1. Pada rambut
2. Pada pelipis
3. Pada dagu
4. Pada dada.

1) Pegangan pada rambut
Pegangan pada rambut, dilakukan dengan satu tangan, apabila pegangan dilakukan dengan tangan kiri, maka si penolong berada di sebelah kiri korban. Dan membawanya ke tepi kolam dengan menggunakan gaya dada atau gaya bebas menyamping. Usahakan posisi korban tubuhnya terlentang, sehingga mulut dan hidungnya tetap berada di atas permukaan air, pegangan pada rambut sangat sulit dilakukan kecuali keadaan korban pingsan. Alat keadaan korban sangat sulit untuk dibawa ke pinggir kolam.

2) Pegangan pada pelipis
Pegangan pada pelipis, dilakukan dengan pegangan dua tangan, apabila sudah berada di belakang korban, segera pegang pelipisnya dengan dua tangan, kemudian membawanya ke tepi kolam dengan menggunakan gaya dada dalam posisi terlentang. Usahakan mulut dan hidung korban selalu berada di atas permukaan air. Cara menolong dengan pegangan pada pelipis korban lebih efisien dan efektif dari pada pegangan pada rambut.

3) Pegangan pada dagu
Pegangan pada dagu, dilakukan dengan dua tangan apabila posisi badan sudah berada di belakang korban, maka usahakan tubuhnya menjadi terlentang, kemudian tangan memegang dagu korban dan segera dibawa ke tepi kolam dengan gerakan gaya dada terlentang. Cara menolong korban dengan pegangan pada dagu keuntungannya sama dengan seperti pada pegangan pelipis.

4) Pegangan pada dada
Pegangan pada dada, dilakukan dengan cara merangkul dada korban dengan satu tangan. Apabila merangkul tangan kiri maka posisi tubuh Anda berada di sebelah kiri korban, kemudian bergerak mebawa korban ke tepi kolam dengan gerakan gaya dada menyamping, cara menolong ini kurang efisien karena banyak menghabiskan tenaga dan sangat sulit jika korbannya tidak tenang.

Cara Menolong yang Efisien dan Efektif
Dalam pelatihan Life guard (pengawas kolam renang) terjadi perubahan-perubahan baru dalam penggunaan media belajar. Hal ini muncul berkat sumbangan Tim Penyelamat (SAR). Untuk kemajuan, maka mau tidak mau harus profesional dalam berinisiatif dan berkreasi.  Dalam materi pelatihan akan diuraikan cara-cara menolong korban, tugas kewajiban dan tanggung jawab kerja pengawas kolam renang (Lifeguard) Oleh karena itu, cara menolong yang akan dikupas dalam uraian ini akan lebih efisien dan efektif karena mempergunakan alat bantu. Alat bantu yang dipergunakan ada 3 macam, yaitu: (1) Tongkat, (2) Ban, (3) Pelampung.

a) Tongkat
Alat bantu yang pertama yang harus selalu ada di samping pengawas (Lifeguard) saat bertugas adalah sebuah tongkat yang panjangnya 2 meter dan garis tengahnya 2 cm. Cara penggunannya apabila ada peristiwa mendadak dan pengunjung membutuhkan pertolongan (menarik pengunjung yang bermain di kolam ombak) dimana posisinya dekat. Maka petugas tinggal menyodorkan tongkat tersebut supaya dipegang, petugas  tidak usah terjun dan membawa pengunjung/korban di dalam kolam.

b) Ban Pelampung
Alat bantu yang ketiga adalah ban pelampung yang diikatkan pada tambang yang panjangnya 15 meter. Biasanya di sediakan 2 ban pelampung di area Kolam Ombak (wave pool) di tiap sisi dinding kolam (rumah pompa) Pada waktu melaksananya, alat ini akan dilemparkan ke arah korban, beri petunjuk supaya masuk ke dalam ban pelampung, kemudian tarik ke tepi kolam. Alat bantu ini sangat efektif karena dapat
sekaligus menolong 2 - 3 orang di tempat dalam atau tengah kolam, apabila lemparan petugas kurang tepat, petugas harus segera terjun ke dekat korban.

c) Pelampung
Alat bantu yang keempat ini berupa pelampung yang tipis atau yang bulat, diikat dengan tambang plastik yang kecil. Kemudian diikatkan pada pergelangan tangan bila akan dibawa untuk menolong korban. Cara penggunaannya sangat populer dalam film baywatch oleh para life guard untuk menolong para pengunjung pantai yang mengalami akan tenggelam saat berenang. Apabila pada waktu lifeguard bertugas , tiba-tiba ada pengunjung yang perlu ditolong, segera mengaitkan tali pelampung ke pinggang celana petugas (lifeguard), kemudian segera melompat ke arah korban. Pelampung diberikan supaya dipegang/dipeluk. Apabila korban sudah pingsan maka pelampung disimpan di bawah leher korban.

Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
Dilihat dari pengalaman sepanjang operasional waterpark, pengunjung (perenang) dapat bertahan dan bermain didalam air (Kolam renang) selama 2 sampai 4 jam, dan biasanya kulit manusia akan pucat dan mudah terluka. Karena itu segera bertindak cepat dan tepat dalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan di kolam renang (Waterpark). Pertolongan pertama juga dapat diberikan pada korban yang mengalami hal-hal sebagai berikut:
Kram
Kram sering dialami oleh pengunjung (perenang) yang sedang belajar renang, terjadi akibat gerak renang yang melelahkan otot. Kram juga dapat terjadi akibat suhu dingin dan kekurangan cairan garam di dalam tubuh. Yang paling parah bila terjadi kram perut, apabila terjadi kram perut pada pengunjung/perenang saat belajar renang tidak ada alternatif lain segera dibawa ke dokter.
Pingsan
Pingsan dapat terjadi karena kelelahan saat berenang atau karena mengidap penyakit lain seperti typhus atau penyakit ayan. Pertolongannya adalah sebagai berikut, korban dibaringkan di tempat yang aman, teduh dan kering. Posisi tubuh terlentang kepala dimiringkan pakaian renang dikendurkan dibagian yang menghambat pernapasan dan pada pernapasannya diberikan minyak cologne. Pertolongan pertama pada korban yang tenggelam adalah sebagai berikut:
a.  Baringkan tubuh korban dalam posisi terlentang serta kepala menghadap ke belakang
b.  Berikan napas buatan dengan meniupkan udara napas pada mulut
korban.
c. Miringkan kepala korban dan buka mulut korban dengan jari-jari tangan anda
d.  Dalam posisi miring periksa denyut nadi korban pada bagian leher
e.  Periksa mata korban
f.  Lakukan napas buatan yang kedua dengan menekan tulang rusuk dada bagian bawah berulang kali.
g. Apabila napas korban sudah normal, ubah posisi terlentang menjadi telungkup kepala dimiringkan.
   h. Apabila PPPK yang Anda lakukan belum juga berhasil, segera bawa kedokter atau rumah sakit terdekat.

untuk informasi hubungi : 0812 6622 9769